Layar Sentuh di Bilik Suara

Tinggalkan komentar

Source: http://www.korantempo.com/

Tenda-tenda tim sukses calon Ketua Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung meluber hingga ke Jalan Ganeca. Pemilihan Ketua Alumni yang berlangsung Sabtu pekan lalu itu dimenangi Sumaryanto Widayatin. Deputi Bidang Infrastruktur dan Logistik di Kementerian Badan Usaha Milik Negara ini terpilih melalui proses pemilihan langsung dengan meraih 3.142 suara.

Pemilihan Ketua Ikatan Alumni ITB periode 2011-2015 itu serentak dilakukan di 30 kota Tanah Air. Khusus di Jakarta dan Bandung, proses demokrasi itu menggunakan 22 mesin electronic voting buatan ITB serta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Pada 21 November lalu, mesin itu diujicobakan di Jakarta dan Bandung. Dalam simulasi pemilihan di gedung BPPT, Jakarta, yang diikuti 432 alumnus ITB dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi itu, Sumaryanto unggul atas calon lain.

E-voting yang diterapkan saat ini sudah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2005 mengenai pemilihan umum yang berlaku di Indonesia serta kompatibel 100 persen dengan sistem pemilihan manual yang selama ini dilakukan,” ujar Kepala BPPT Marzan A. Iskandar.

Mesin e-voting di Jakarta, yang berjumlah delapan unit, merupakan buatan ITB dan BPPT. Pemilih tinggal menunjuk calon pilihannya pada layar sentuh di bilik suara. Sedangkan 14 unit yang digunakan di Bandung buatan Laboratorium Fisika Instrumen ITB.

Mesin terakhir ini lebih sederhana dengan tombol. Sekali pencet, pilihan tak bisa diulang untuk diganti. “Tujuannya agar pemilih sudah benar-benar siap akan pilihannya,” kata Maman Budiman, dosen fisika instrumen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ITB, yang membuat mesin e-voting. Jika ragu-ragu atau memilih golput di dalam bilik suara, pemilih bisa memencet tombol abstain.

Mesin ini berupa kotak logam seperti tas koper yang ditidurkan. Panjangnya 45 sentimeter, lebar 30 sentimeter, dan tingginya 15 sentimeter. Lima tombol di sisi kiri pada bagian atas mesin, yang bersanding dengan nomor urut calon, nama, dan foto wajahnya, berjejer ke bawah.

Tombol terbawah untuk pemilih abstain. Lalu ada lubang sepanjang 10 sentimeter di bagian kanan bawah. Lubang itu tempat keluar kertas cetakan hasil pilihan atau semacam bukti tertulis seperti setelah melakukan transaksi lewat anjungan tunai mandiri (ATM).

Cara kerjanya sederhana dan mudah agar bisa dipakai orang banyak. Setelah lampu pada bilik suara menyala pertanda sistem telah siap, pemilih tinggal memencet tombol sesuai dengan pilihannya. Setelah itu, petugas control unit, yang duduk di meja seberang bilik, akan mematikan lampu sekaligus program pencacahan mesin.

Cara ini dimaksudkan menutup kemungkinan pilihan ganda atau pengulangan. Selanjutnya, pemilih diminta menunggu sebentar dan membawa kertas hasil cetakan pilihannya ke kotak suara. Kotak yang dibuat dari bahan akrilik tembus pandang itu berada tak jauh dari bilik.

Contoh tulisan pada kertas resi itu berbunyi: “Anda telah memilih kandidat nomor urut 2 (Hermanto Dardak). Terima kasih atas partisipasi Anda”. Di bagian bawahnya tertulis “3 Desember 2011”. Cetakan itu berasal dari printer mesin kasir di dalam kotak.

Menurut Maman, kertas kecil dan licin itu sebagai cadangan untuk penghitungan manual jika diperlukan, juga sebagai akuntabilitas ke pemilih. “Ini untuk meyakinkan pemilih bahwa pilihannya benar-benar masuk hitungan panitia,” katanya.

Untuk menyimpan data suara pemilih, Maman memakai microchip jenis erasable programmable read only memory. Chip itu dipasang di micro-controller pada mesin control unit, yang dijaga seorang petugas. Sistem yang tertanam (embedded system) itu ada pada, misalnya, mesin penyejuk udara dan kulkas.

Dosen yang terlibat dalam tim teknis kartu tanda penduduk elektronik di Indonesia itu sengaja tak memakai personal computer karena berbagai pertimbangan. Untuk tugas pencacahan saja, kata dia, mesin lebih efektif dengan chip. Selain itu, keamanan data lebih terjamin karena read only memory hanya bisa dibaca. Isinya tak bakal bisa diutak-atik untuk ditambah, dihapus, atau diganti. Data itu pun hanya bisa dibuka lewat program khusus.

Program sebagai kunci data itu dibuat Maman, dan hanya ia sendiri yang berwenang memegangnya. Isi data juga dijamin aman dari serangan virus karena sistemnya tertutup. Berbeda dengan personal computer, yang memakai sistem operasi terbuka dan memakai program random access memory (RAM). Sistem di dalam hard disk komputer itu bisa dipakai oleh siapa pun. Sedangkan program RAM memungkinkan penggunanya membaca, menulis, atau mengubah datanya. Sistem itu, katanya, tidak steril.

Lagi pula, kalau aliran listrik mati, hard disk komputer perlu waktu agak lama untuk bisa bekerja kembali dari awal. Risiko data hilang juga terbuka ketika komputer mengalami hang. “Kalau pakai chip, mesin langsung bekerja lagi waktu listrik menyala. Sistemnya juga enggak bakal terganggu ketika dipakai lama karena embedded system tak boleh hang,” katanya.

Untuk mengantisipasi agar data pemilu tetap aman walau kotak control unit dicuri orang dengan tujuan tertentu, Maman telah menyiapkan mesin agar bisa tersambung langsung dengan Internet. Jadi hasil suara bisa langsung dikirim ke server atau database pusat.

Jika di lokasi tidak ada atau sulit diperoleh jaringan Internet, Maman menyiapkan pengamanan kotak control unit, yaitu dengan menanam GPS dan GSM serta baterai. Jadi kotak yang dicuri akan segera diketahui lokasinya.


Satu Mesin untuk 65 Ribu Pemilih

Mesin e-voting buatan Maman Budiman, dosen fisika instrumen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung ini hemat listrik. Total seluruh rangkaian komponennya cuma butuh 49 watt. Listrik dialirkan lewat adaptor.

Di daerah tanpa listrik, kata Maman, mesin bisa bekerja dari pagi hingga sore dengan bantuan aki sepeda motor seharga Rp 50 ribu. Setiap bilik suara bisa tersambung dengan jaringan dan datanya terkumpul di server.

Biaya pembuatan satu unit mesin e-voting sekitar Rp 4 juta. Paling mahal untuk membeli mesin printer kasir, yang mencapai Rp 2,5 juta. Sisanya untuk komponen elektronika. Adapun chasing mesin dan control unit mudah diperoleh di toko elektronik dan harganya murah.

Harga sebesar itu, kata Maman, bisa ditekan lagi jika diproduksi massal. Ia dan ITB berharap mesin itu bisa dipakai di tempat pemungutan suara untuk pemilihan umum atau paling tidak pemilihan kepala daerah. “Demokrasi kita masih berbiaya mahal dan banyak ekses. Bisa lebih baik kalau kita bisa membuat sistem berbiaya murah dan tidak bisa dimanipulasi,” katanya.

Biaya diperkirakan bakal terasa mahal pada awalnya. Padahal biaya itu bisa dianggap investasi. Sebab, mesin e-voting bisa gampang diangkut untuk dipakai daerah lain yang menggelar pemilihan kepala daerah. “Satu mesin bisa dipakai 65 ribu orang sehari,” ujarnya.


Alur Kerja

  • Calon pemilih antre di depan meja-meja verifikasi.
  • Verifikator akan memeriksa keabsahan calon pemilih.
  • Calon pemilih yang sah akan diberi kartu pemilih, sedangkan yang tidak sah dipersilakan keluar atau melengkapi dokumen yang diperlukan dan antre kembali.
  • Pemilih yang sah antre menuju bilik suara.
  • Satu per satu pemilih dipersilakan menuju bilik suara yang kosong. Petugas akan mengambil kartu suara, memeriksa tangan dari bekas tinta dan mempersilakan calon pemilih menuju unit pemungutan suara. Petugas akan menekan tombol “Pembuka” pada unit kendali, yang ditandai dengan lampu yang menyala.
  • Pemilih kemudian menekan tombol sesuai dengan nomor pilihannya. Setelah pemilih menentukan pilihan, lampu secara otomatis padam dan kertas pilihan tersebut akan muncul dari unit pemungutan suara. Pemilih bisa memeriksa cetakan kertas hasil pilihannya.
  • Pemilih akan memasukkan kertas pilihannya ke kotak suara. Kemudian petugas akan memastikan jari kelingking kiri pemilih dicelupkan pada tinta sebagai tanda pemilih tersebut sudah melakukan pilihan.
  • Selesai, pemilih keluar dari ruangan.

Anwar Siswadi

Pemilihan ketua IA-ITB berjalan lancar

Tinggalkan komentar

Bandung (ANTARA News) – Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB) menggelar acara pemilihan ketua umum IA-ITB dalam kongres ke-8 alumni itu di Kampus Institut Teknologi Bandung di Bandung pada Sabtu (3/12).

Para kandidat ketua umum IA-ITB antara lain Amir Sambodo, Hermanto Dardak, Dasep Ahmadi, Nining I Soesilo dan Sumaryanto Widayatin.

Sebelumnya pada Jumat kongres membahas agenda pemilihan, AD-ART, laporan pertanggung jawaban PP IA-ITB periode 2007-2011 dan Sabtu dengan pengenalan calon ketua umum IA- ITB, penetapan calon ketua umum terpilih, serah terima jabatan ketua umum IA-ITB di di gedung aula barat ITB.

Sementara itu, proses pemungutan suara dan penghitungan suara di aula timur ITB. Masing-masing kandidat membuka beberapa posko di taman Boulevard untuk menarik minat peserta mendukungnya. Di posko itu, para pengunjung dihibur oleh pertunjukan band-band mahasiswa.

Tak hanya itu, kandidat IA-ITB juga menyajikan makanan gratis kepada pengunjung yang berminat menikmati jajanan seperti nasi uduk, soto ayam, dan siomay dan lain-lain di pintu gerbang ITB.

Pemilihan suara secara langsung dilangsungkan di dua tempat yaitu Kantor PLN, Trunojoyo dan Kampus ITB. Pemungutan suara sendiri akan dilaksanakan pada pukul 16.00 WIB.

(Adm)

Editor: Suryanto

5 CALON KETUM IA-ITB DISATE DI GEDUNG SATE BANDUNG

Tinggalkan komentar

Sabtu/19 Nov 2011 – Gedung Sate Kota Bandung siang itu terlihat berjuang keras melawan gelapnya awan mendung dengan kemeriahan acara yang tergelar di depan gedung dan di sekitarnya. Hari itu, Gedung Sate Kota bandung yang merupakan tempat mengabdinya Ahmad Heriawan,  Gubernur Jawa Barat, terlihat ramai dikunjungi oleh para generasi muda dan tua. Parkir mobil pun terlihat penuh sesak seakan hampir tak tertampung lagi.

Sedari pintu luar sudah terlihat aneka poster dan petunjuk yang dengan melihatnya kita sudah mampu tergambarkan tentang acara yang terdapat di dalam gedung. Tampak poster dan alat peraga beberapa calon Ketua Umum IA-ITB terpampang dengan gagahnya di luar pintu masuk gedung. Bahkan ada salah satu calon yang membawa dan meletakkan mobil ciptaannya di depan pintu masuk dengan membubuhkan namanya pada plat seri mobil mini kreasinya tersebut.

Kelima kandidat Ketua Umum IA-ITB periode 2011-2015, Amir Sambodo (MS 78),  Hermanto Dardak (SI 75), Dasep Ahmadi (MS 84), Nining I. Soesilo (AR 76), dan Sumaryanto Widayatin (SI 74), diboyong ke Gedung Sate Kota Kembang tersebut dan untuk kemudian dimasukkan sebagai objek utama dalam acara Debat Kandidat Ketua Umum IA-ITB yang secara resmi merupakan acara debat putaran yang terakhir oleh Panitia Kongres ke 8 IA-ITB ini.

Lebih dari 350 peserta alumni dari berbagai angkatan dan jurusan turut meramaikan kemeriahan acara debat kandidat putaran terakhir ini. Juga tampak hadir beberapa pejabat teras Pengurus Pusat IA-ITB di antara kerumunan para peserta yang terlihat antusias mengikuti jalannya acara debat tersebut.

Bila biasanya acara dikemas secara monoton, di mana para kandidat diberi limit waktu tertentu untuk menyampaikan visi, misi, dan program, lalu ada panelis yang bertanya, atau juga ada sesi tanya jawab dari peserta kepada calon, kini format dikemas dalam bentuk yang lebih unik dan kreatif, di mana ada sesi bagi masing-masing calon untuk melontarkan pertanyaan kepada salah seorang calon yang dikehendakinya untuk ditanyai. Selain itu, secara lebih terang-terangan, moderator di sesi akhir juga memberikan kesempatan kepada masing-masing perwakilan Tim Sukses untuk melontarkan pertanyaan kepada calon lain yang dikehndakinya.

Tentu saja format acara ini sangat gampang memanaskan suasana acara. Terbukti acara tidak pernah berhenti dari gemuruh dan teriakan-teriakan dukungan dari para peserta dan undangan yang memenuhi ruangan acara tersebut.

Selain debat, disediakan pula mesin ‘e-vote’ di dalam ruangan acara. Para undangan yang hadir dipersilahkan untuk melakukan simulasi pemungutan suara melalui mesin tersebut yang nantinya akan dipergunakan dalam Pemilihan Ketua Umum IA-ITB pada Kongres tanggal 2-3 Desember 2011 mendatang.

Hasil simulasi ‘e-vote’ yang diperoleh dari acara antara lain :

  1. Amir Sambodo (45 suara),
  2. Hermanto Dardak (79 suara),
  3.  Dasep Ahmadi (24 suara),
  4.  Nining I. Soesilo (15 suara), dan
  5. Sumaryanto Widayatin (105 suara).

Ini adalah hasil simulasi yang dilakukan di acara Debat Kandidat di Gedung Sate, tentu saja, hasil perolehan suara ini tidak menginterpretasikan suara yang sesungguhnya. Karena suara yang sesungguhnya hanya akan terlihat di saat pemungutan suara pada Kongres nantinya, sementara simulasi kali ini lebih menitikberatkan kepada sisi sosialisasi alat dan tata cara pemungutan suara melalui alat ‘e-vote’ tersebut.

Lima Kandidat Ketua Ikatan Alumni ITB Paparkan Visi dan Misi

1 Komentar

Sabtu, 19/11/2011 – 20:38
BANDUNG, (PRLM).- Sebanyak lima kandidat ketua umum Ikatan alumni ITB periode tahun 2011-2015 melakukan debat kandidat di Gedung Sate, Sabtu (19/11). Semua kandidat dalam kesempatan itu memaparkan visi misi bila mereka terpilih sebagai Ketum Ikatan Alumni ITB.

Kelima kandidat tersebut adalah Amir Sambodo staf khusus menko perekonomian, Hermanto Dardak (wakil Menteri PU), Dasep Ahmadi (pemilik PT Sarimas Ahmadi Pratama), Nining I Soesilo (Arsitektur) dan Sumaryanto (Deputi Bidang Infrastruktur dan Logistik di kementerian BUMN).

Ketua Panitia, Agustin Parangin Angin mengatakan kegiatan ini merupakan rangkaian kongres untuk memilih calon ketum umum Ikatan Alumni ITB yang akan dilakukan awal Desember 2011.

“Dari itulah, kami mengharapkan dengan adanya debat kandidat ini kita bisa mendengar visi misi calon pemimpin, sehingga nantinya tidak salah memilih,” ujarnya.

Dalam kesempatan acara tersebut dihadiri Sekda Provinsi Jabar Lex Laksamana. Dipandu moderator Dicky Saromi, dengan panelis Saswinadi Sasmojo, Tisna Sanjaya dan Palgunadi Setyawan.

Dalam kesempatan itu kandidat Amir Sambodo memaparkan bila terpilih program yang dilakukan yakni membangun inovasi untuk Indonesia yang didukung alumni ITB. “Saya akan bangun, bagaimana ITB dan alumninya tetap jadi terdepan. ITB untuk bangsa Indonesia karena itulah harus berikan ke Indonesia jadi bangsa yang terdepan,” katanya.

Calon lain, Dardak menekankan akan mewujudkan Ikatan Alumni ITB sebagai wadah interaksi sinergis antara alumni dan alumni almamater, serta terbentuknya alumni sebagai agent of change dan pelopor pembangunan untuk kemajuan bangsa.

Dasep Ahmadi dalam salah satu programnya akan menjadikan IA ITB sebagai rumah bersama untuk berkarya bersinergi demi kemajuan alumni, almamater dan bangsa Indonesia.

Nining Soesilo lebih menekankan akan membenahi Ikatan alumni ITB yang kini perannya kurang maksimal. Sehingga pembenahan akan diprioritaskan. “Perlu silaturahmi dan ke depan Ikatan Alumni ITB harus lebih bergigi,” ujarnya.

Sementara itu Sumaryanto salah satu programnya yakni mengupayakan solusi untuk mewadahi alumni ITB melalui konsep sinergi. Dalam implementasinya, Sumaryanto menawarkan pembentukan kelompok-kelompok minat dan pembaruan Ikatan alumni ITB sebagai I organization. (A-113/A-88)***

Sumber: PR Online

AZAS SISTEM DAN MEKANISME PEMILIHAN KETUA UMUM KONGRES IA-ITB KE-VIII TAHUN 2011

Tinggalkan komentar

Yth. Alumni ITB

Pengurus Pusat IA-ITB dan Panitia Kongres IA-ITB 2011 menerbitkan Azas Sistem dan Mekanisme Pemilihan Ketua Umum Kongres IA-ITB ke-VIII tahun 2011. Draft Surat Keputusannya (SK), dapat dilihat pada SK Sistem dan Mekanisme Pemilihan Ketua Umum IA-ITB tahun 2011.

Info lengkap silahkan kunjungi Homepage IA-ITB

Salam hormat

PP IA-ITB 2007-2011
Panitia Kongres IA-ITB 2011

Alumni Fair: Silahkan Mendaftar, Tempat Terbatas!

Tinggalkan komentar

Kepada semua alumni itb, siapkan diri untuk berpartisipasi nanti dalam acara kongres khususnya di acara alumni fair : bazzar dan hiburan, serta olimpiade musik antar generasi/ angkatan, silahkan isi stand dan menjadi peserta band. Kuota peserta dibatasi. Acara akan diadakan di kampus ITB tanggal 3 Desember 2011 mulai pagi hingga sore hari.

Pendaftaran sdh bisa diterima hingga terakhir tgl 26 Nov’2011. Silahkan hubungi sekretariat IA ITB Jabar, jl. Taman Sari No.78 -Gd. Villa Merah ITB. CP: 081931410282 (Gani), 082116008818 (Adhitya).

Mari kita semarakkan Kongres 8 IA ITB 2011 dan semoga terpilih ketua IA ITB yang Baru yg bisa membawa aspirasi anggotanya.

Sukseskan Kongres ke 8 IA ITB, 3 Des’2011 !! In Harmonia Progressio

Medan Jadi Tuan Rumah Pertama Kampanye Kongres IA-ITB ke 8 Tahun 2011

Tinggalkan komentar

Setelah berhasil melewati kemeriahan Debat Kandidat di kota Batam, pada Sabtu (22/10/2011) para kandidat Ketua Umum IA-ITB periode 2011-2014 beserta rombongan beralih menggoyang kota Medan.

Acara Kampanye ini merupakan kampanye pertama yang dilaksanakan sesuai jadwal ketetapan Panitia Kongres IA-ITB ke 8 Tahun 2011.

Acara yang digelar sejak pukul 19.00 WIB berlangsung hangat selama lebih dari empat (4) jam dan berakhir pada pukul 23.00 WIB.

Ketua Pengda IA-ITB Sumatera Utara menyampaikan, acara kampanye kali ini sungguh meriah, terbukti dengan ramainya para undangan dan peserta kampanye yang hadir demi mengenal lebih dekat kelima calon Ketua IA-ITB periode yang akan mendatang. Lebih dari 150 orang alumni ITB yang berdomisili di kota Medan dan sekitarnya hadir memadati ruang acara yang dilaksanakan di hotel JW MARRIOT MEDAN.

Kepada Humas PP IA-ITB, Nurlisa Ginting yang akrab disapa dengan Kak Lisa ini menyampaikan bahwa ada sebuah momen menarik di dalam acara kampanye kali ini sebelum memasuki acara inti, yakni sesi Pengulosan yang merupakan salah satu adat-istiadat dari salah satu suku di kota Medan, yakni Batak. Kelima kandidat yang terdiri dari Amir Sambodo, Hermanto Dardak, Dasep Ahmadi, Nining I. Soesilo, dan Sumaryanto Widayatin masing-masing diulosi sebagai ungkapan doa dari para panitia dan seluruh alumni yang mendoakan keselamatan dan kesuksesan bagi kelima kandidat Ketua Umum IA-ITB tersebut.

Adapun perwakilan yang didaulat untuk melakukan pengulosan adalah Ibu Jetti Rossila Hadi atau yang akrab disapa dengan Bu Tila (Ketua Bidang Organisasi PP IA-ITB), Hj. Nurlisa Ginting (Ketua Pengda IA-ITB SUMUT), Kurniawan Ginting (Ketua Panitia Lokal) dan Agustin Peranginangin (Ketua Panitia Kongres IA-ITB).

Setelah Medan, maka Jakarta akan menjadi tempat penyelenggaraan kampanye yang kedua pada 3 November mendatang, lalu selanjutnya ke kota Balikpapan pada 12 November, dan kota Bandung akan jd kota tujuan Kampanye terakhir pada 19 November 2011 sebelum akhirnya nanti akan dilaksanakan pemungutan suara di kota Bandung.

Wakil Ketua Pengda Batam : “Kegiatan IA-ITB Jangan Hanya Di Jakarta dan Bandung Saja”

Tinggalkan komentar

Jum’at kemarin (21/10/11) telah diselenggarakan “DEBAT KANDIDAT CALON KETUA UMUM IA-ITB” yang diselenggarakan oleh Ikatan Alumni Pengurus Daerah (PENGDA) Batam.

Acara yang diselenggarakan di Politeknik Negeri Batam ini dihadiri oleh seluruh calon Ketua Umum IA-ITB yang berjumlah lima (5) orang lengkap didampingi oleh Team Suksesnya masing-masing.

Dari hasil wawancara dengan Bapak Eko, Wakil Ketua Pengda Batam, disampaikan bahwa acara berjalan cukup meriah dan para alumni yang berdomisi di Batam begitu antusias untuk hadir dan mengikuti jalannya acara debat kandidat tersebut.

Menurut Eko, adapun tujuan dari pelaksanaan acara debat kandidat ini adalah untuk mentransformasikan ide-ide atau gagasan-gagasan program yang diusung oleh masing-masing kandidat.

“Agar kawan-kawan alumni yang ada di daerah-daerah bisa mengetahui atau mendapatkan gambaran tentang program-program rancangan dari masing-masing calon bila ia nantinya terpilih menjadi Ketua Umum IA-ITB periode 2011-2014, kemudian bagaimana progresnya ke daerah-daerah”, papar Eko yang dihubungi melalui telepon selulernya.

Eko menambahkan, kawan-kawan alumni, melalui Pengda Batam mengharapkan Pengurus Pusat yang dalam kesempatan ini calon ketua umumnya sedang berkompetisi untuk meraih kursi Ketua Umum, sebisa mungkin melaksanakan program-program kerja yang dilaksanakan di daerah-daerah, terutama di Batam.

“Pengda Batam mengharapkan kegiatan-kegiatan IA-ITB di daerah-daerah, terkhusus di Batam. Pada masa-masa awal seperti ini masing-masing Pengurus daerah sangat berharap dibuat kegiatan-kegitan IA-ITB yang dilaksanakan di daerah-daerah secara berkelanjutan, tidak hanya di awal-awal kepengurusan atau kepemimpinan saja”, jelas Eko.

“Kegiatan jangan hanya dilaksanakan di Jakarta dan Bandung saja”, tambah Eko.

Masih seputar program yang diusung oleh masing-masing calon, menurut Eko, beberapa kandidat yang mengusung program yang berorientasi pada kewirausahaan (teknopreneurship) sangat cocok untuk diterapkan di kota Batam.

“Ada tiga kandidat, yaitu Dasep, Amir Sambodo dan Nining yang orientasinya kepada kewirausahaan dan itu sangat aplikatif untuk di Batam”, ungkap Eko seusai mendengarkan penjelasan program kerja yang direncanakan oleh kelima kandidat Ketua Umum ITB tersebut.

Selain itu, Eko juga menyampaikan keluhannya tentang minimnya alumni ITB yang bergabung atau terdata di database Pengda Batam. Menurutnya ini menjadi tugas bersama, bukan hanya menjadi tugas Pengda Batam, tapi juga Pengurus Pusat untuk bisa meningkatkan jumlah keanggotan alumni ITB di batam melalui program-program kegiatan yang dilaksanakan di daerah, sehingga eksistensi dan kemanfaatan organisasi ini benar-benar bisa dirasakan.

Sementara untuk masalah pemilihan/pemungutan suara dalam kongres nanti , terlepas dari sistem yang dipergunakan, Eko menyatakan bahwa hal utama yang harus dikejar dalam Kongres  nantinya adalah silaturahmi di antara alumni dari berbagai daerah. Sementara untuk Kongres IA-ITB 2011 yang secara parsial juga dilaksanakan di kota Batam, Eko menyatakan bahwa di Batam yang pasti harus ramai.

Ketua IA ITB Sumut Imbau Para Alumni Berperan Aktif

Tinggalkan komentar

Medan, (Analisa). Seluruh alumni Institut Teknologi Bandung yang tergabung dalam Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB) yang berada di Sumatera Utara diharapkan hadir dan berperan aktif pada debat calon Ketua IA ITB Pusat yang akan dilaksanakan Sabtu (22/10) pukul 19.30 WIB di Hotel JW Marriot.

“Kita harapkan seluruh alumni ITB yang ada di Sumatera Utara ini agar hadir dan berpartisipasi dalam dalam rangka kampanye bersama calon Ketua Umum Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB),” tegas Ketua IA ITB Sumut Nurlisa Ginting, Selasa (17/10) yang turut didampingi Ketua Panitia Kongres IA ITB ke-VIII Tahun 2011 Daerah Sumatera Utara Kurniawan Ginting.

Dalam kampanye tersebut, lanjut Nurlisa, akan hadir lima calon yang akan memperebutkan jabatan ketua umum untuk periode mendatang. Kelima calon yang akan berkampanye tersebut, yakni, Amir Sambodo, Hermanto Dadak, Dasep Ahmadi, Nining Soesilo, Sumaryanto Widayatin.

Dalam debat tersebut, para kandidat yang akan menggantikan posisi Hatta Radjasa yang saat ini masih menjabat Ketua Umum IA ITB, akan menyampaikan visi dan misinya.

“Debat ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi para anggota IA ITB yang akan memilih siapa yang lebih pantas maju sebagai ketua umum IA ITB,” kata Kurniawan Ginting menambahkan.(mc)

Sumber: http://www.analisadaily.com/news/read/2011/10/20/17899/ketua_ia_itb_sumut_imbau_para_alumni_berperan_aktif/#.Tr4Lu13cyRQ

Sejak Maret 2011, Hatta Rajasa Sudah Minta E-voting Disiapkan

Tinggalkan komentar

JAKARTA, PedomanNEWS.com –Apakah pemilihan ketua umum IA ITB akan menggunakan e-voting? Sampai hari ini kepastian itu masih ditunggu oleh alumni ITB. Namun belum ada jawaban yang pasti dari panitia Kongres.

Sampai saati ini pihak panitia belum memberikan jawaban resmi. Padahal pemilu tinggal 48 hari lagi yang direncanakan berlangsung tanggal 3 Desember 2011. Sudah pasti banyak pekerjaan besar yang mesti disiapkan. Dengan waktu yang tinggal sedikit ini, sejumlah alumni merasa pesimis hal ini akan terlaksana.

Keinginan menyelenggarakan e-voting ini sebenarnya sudah ditegaskan sendiri oleh Hatta Rajasa, Ketua Umum IA ITB yang sekarang. Dalam rapat kerja nasional yang berlangsung Maret 2011 lalu ia menyinggung mengenai salah satu program yang sangat penting di akhir kepengurusannya yaitu mempersiapkan Kongres yang merupakan suatu event besar di dalam Konstitusi IA-ITB.

Berikut ini pesannya dalam rakernas tersebut: “Kongres ini harus memberikan makna yang tinggi atau istilah saya sebuah pembelajaran bagi Republik. Kenapa demikian? Karena bagaimanapun juga Negara demokrasi ini salah satu ukurannya adalah bagaimana melangsungkan sebuah pesta demokrasinya dengan adil, jujur, transparan dan akuntabel ditambah satu lagi yaitu murah. Demokrasi kita di tanah air masih kita rasakan mahal sekali, baik dalam bentuk pesta demokrasi Pemilukada dan sebagainya maupun proses-proses politik lainnya yang terkadang melelahkan dan mahal.”

Lebih lanjut ia meminta pengurus untuk merumuskan sebuah bentuk pemilihan Ketua IA-ITB dalam bentuk yang lain sehingga dia bisa menjadi model. Menurutnya ia akan menjadi sebuah pembelajaran bagi bangsa ini. “Bagaimana kita melaksanakan dalam bentuk miniatur, karena kita khan sedikit tidak begitu banyak, tapi percayalah Kongres kemarin itulah terbanyak oleh sebuah kampus di seluruh Republik Ini. Di dunia ini barangkali, kalau dimana-mana tidak seperti kita, diikuti hampir 10.000 voters”

Kemudian Hatta menambahkan: “Nah kalo itu kita jadikan suatu bentuk miniatur di dalam sekian ratus juta pemilih atau Pemilukada dalam bentuk IT yang tidak mahal, transparan, akuntabel, dipertanggungjawabkan dan cepat, maka ini akan menggelitik kita mempersiapkan Pemilu 2014 secara IT yang orang di dunia manapun juga sudah menggunakan itu. Jadi tidak lagi terlalu primitive. Suaranya dibawa oleh ratusan orang, bagaimana mungkin sebuah kertas itu berganti-ganti suaranya dipegang orang begitu banyak, bisa gelinding nol-nya itu. Yang tadinya 10 ribu gelinding tinggal 1000 dia.”

Di dalam rakernas yang sama, ketua bidang Organisasi Jetti R Hadi ikut mengkonfirmasi pernyataan Hatta diatas. Ia menyatakan “Seperti tadi Ketua Umum sudah sampaikan kita ingin Kongres kita di 2011 yang Insya Allah di bulan November yang agendanya adalah Pemilihan Ketua Umum yang baru itu adalah merupakan pemilihan yang adil, jujur, transparan, murah, akuntabel dan cepat yang tentunya menggunakan IT.”

Sayang sekali rencana yang baik tadi tidak dieksekusi dengan optimal. Setidaknya belum ada sinyal tegas dari panitia kongres bahwa e-voting akan dilaksanakan.

Older Entries