Layar Sentuh di Bilik Suara

Tinggalkan komentar

Source: http://www.korantempo.com/

Tenda-tenda tim sukses calon Ketua Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung meluber hingga ke Jalan Ganeca. Pemilihan Ketua Alumni yang berlangsung Sabtu pekan lalu itu dimenangi Sumaryanto Widayatin. Deputi Bidang Infrastruktur dan Logistik di Kementerian Badan Usaha Milik Negara ini terpilih melalui proses pemilihan langsung dengan meraih 3.142 suara.

Pemilihan Ketua Ikatan Alumni ITB periode 2011-2015 itu serentak dilakukan di 30 kota Tanah Air. Khusus di Jakarta dan Bandung, proses demokrasi itu menggunakan 22 mesin electronic voting buatan ITB serta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Pada 21 November lalu, mesin itu diujicobakan di Jakarta dan Bandung. Dalam simulasi pemilihan di gedung BPPT, Jakarta, yang diikuti 432 alumnus ITB dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi itu, Sumaryanto unggul atas calon lain.

E-voting yang diterapkan saat ini sudah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2005 mengenai pemilihan umum yang berlaku di Indonesia serta kompatibel 100 persen dengan sistem pemilihan manual yang selama ini dilakukan,” ujar Kepala BPPT Marzan A. Iskandar.

Mesin e-voting di Jakarta, yang berjumlah delapan unit, merupakan buatan ITB dan BPPT. Pemilih tinggal menunjuk calon pilihannya pada layar sentuh di bilik suara. Sedangkan 14 unit yang digunakan di Bandung buatan Laboratorium Fisika Instrumen ITB.

Mesin terakhir ini lebih sederhana dengan tombol. Sekali pencet, pilihan tak bisa diulang untuk diganti. “Tujuannya agar pemilih sudah benar-benar siap akan pilihannya,” kata Maman Budiman, dosen fisika instrumen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ITB, yang membuat mesin e-voting. Jika ragu-ragu atau memilih golput di dalam bilik suara, pemilih bisa memencet tombol abstain.

Mesin ini berupa kotak logam seperti tas koper yang ditidurkan. Panjangnya 45 sentimeter, lebar 30 sentimeter, dan tingginya 15 sentimeter. Lima tombol di sisi kiri pada bagian atas mesin, yang bersanding dengan nomor urut calon, nama, dan foto wajahnya, berjejer ke bawah.

Tombol terbawah untuk pemilih abstain. Lalu ada lubang sepanjang 10 sentimeter di bagian kanan bawah. Lubang itu tempat keluar kertas cetakan hasil pilihan atau semacam bukti tertulis seperti setelah melakukan transaksi lewat anjungan tunai mandiri (ATM).

Cara kerjanya sederhana dan mudah agar bisa dipakai orang banyak. Setelah lampu pada bilik suara menyala pertanda sistem telah siap, pemilih tinggal memencet tombol sesuai dengan pilihannya. Setelah itu, petugas control unit, yang duduk di meja seberang bilik, akan mematikan lampu sekaligus program pencacahan mesin.

Cara ini dimaksudkan menutup kemungkinan pilihan ganda atau pengulangan. Selanjutnya, pemilih diminta menunggu sebentar dan membawa kertas hasil cetakan pilihannya ke kotak suara. Kotak yang dibuat dari bahan akrilik tembus pandang itu berada tak jauh dari bilik.

Contoh tulisan pada kertas resi itu berbunyi: “Anda telah memilih kandidat nomor urut 2 (Hermanto Dardak). Terima kasih atas partisipasi Anda”. Di bagian bawahnya tertulis “3 Desember 2011”. Cetakan itu berasal dari printer mesin kasir di dalam kotak.

Menurut Maman, kertas kecil dan licin itu sebagai cadangan untuk penghitungan manual jika diperlukan, juga sebagai akuntabilitas ke pemilih. “Ini untuk meyakinkan pemilih bahwa pilihannya benar-benar masuk hitungan panitia,” katanya.

Untuk menyimpan data suara pemilih, Maman memakai microchip jenis erasable programmable read only memory. Chip itu dipasang di micro-controller pada mesin control unit, yang dijaga seorang petugas. Sistem yang tertanam (embedded system) itu ada pada, misalnya, mesin penyejuk udara dan kulkas.

Dosen yang terlibat dalam tim teknis kartu tanda penduduk elektronik di Indonesia itu sengaja tak memakai personal computer karena berbagai pertimbangan. Untuk tugas pencacahan saja, kata dia, mesin lebih efektif dengan chip. Selain itu, keamanan data lebih terjamin karena read only memory hanya bisa dibaca. Isinya tak bakal bisa diutak-atik untuk ditambah, dihapus, atau diganti. Data itu pun hanya bisa dibuka lewat program khusus.

Program sebagai kunci data itu dibuat Maman, dan hanya ia sendiri yang berwenang memegangnya. Isi data juga dijamin aman dari serangan virus karena sistemnya tertutup. Berbeda dengan personal computer, yang memakai sistem operasi terbuka dan memakai program random access memory (RAM). Sistem di dalam hard disk komputer itu bisa dipakai oleh siapa pun. Sedangkan program RAM memungkinkan penggunanya membaca, menulis, atau mengubah datanya. Sistem itu, katanya, tidak steril.

Lagi pula, kalau aliran listrik mati, hard disk komputer perlu waktu agak lama untuk bisa bekerja kembali dari awal. Risiko data hilang juga terbuka ketika komputer mengalami hang. “Kalau pakai chip, mesin langsung bekerja lagi waktu listrik menyala. Sistemnya juga enggak bakal terganggu ketika dipakai lama karena embedded system tak boleh hang,” katanya.

Untuk mengantisipasi agar data pemilu tetap aman walau kotak control unit dicuri orang dengan tujuan tertentu, Maman telah menyiapkan mesin agar bisa tersambung langsung dengan Internet. Jadi hasil suara bisa langsung dikirim ke server atau database pusat.

Jika di lokasi tidak ada atau sulit diperoleh jaringan Internet, Maman menyiapkan pengamanan kotak control unit, yaitu dengan menanam GPS dan GSM serta baterai. Jadi kotak yang dicuri akan segera diketahui lokasinya.


Satu Mesin untuk 65 Ribu Pemilih

Mesin e-voting buatan Maman Budiman, dosen fisika instrumen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung ini hemat listrik. Total seluruh rangkaian komponennya cuma butuh 49 watt. Listrik dialirkan lewat adaptor.

Di daerah tanpa listrik, kata Maman, mesin bisa bekerja dari pagi hingga sore dengan bantuan aki sepeda motor seharga Rp 50 ribu. Setiap bilik suara bisa tersambung dengan jaringan dan datanya terkumpul di server.

Biaya pembuatan satu unit mesin e-voting sekitar Rp 4 juta. Paling mahal untuk membeli mesin printer kasir, yang mencapai Rp 2,5 juta. Sisanya untuk komponen elektronika. Adapun chasing mesin dan control unit mudah diperoleh di toko elektronik dan harganya murah.

Harga sebesar itu, kata Maman, bisa ditekan lagi jika diproduksi massal. Ia dan ITB berharap mesin itu bisa dipakai di tempat pemungutan suara untuk pemilihan umum atau paling tidak pemilihan kepala daerah. “Demokrasi kita masih berbiaya mahal dan banyak ekses. Bisa lebih baik kalau kita bisa membuat sistem berbiaya murah dan tidak bisa dimanipulasi,” katanya.

Biaya diperkirakan bakal terasa mahal pada awalnya. Padahal biaya itu bisa dianggap investasi. Sebab, mesin e-voting bisa gampang diangkut untuk dipakai daerah lain yang menggelar pemilihan kepala daerah. “Satu mesin bisa dipakai 65 ribu orang sehari,” ujarnya.


Alur Kerja

  • Calon pemilih antre di depan meja-meja verifikasi.
  • Verifikator akan memeriksa keabsahan calon pemilih.
  • Calon pemilih yang sah akan diberi kartu pemilih, sedangkan yang tidak sah dipersilakan keluar atau melengkapi dokumen yang diperlukan dan antre kembali.
  • Pemilih yang sah antre menuju bilik suara.
  • Satu per satu pemilih dipersilakan menuju bilik suara yang kosong. Petugas akan mengambil kartu suara, memeriksa tangan dari bekas tinta dan mempersilakan calon pemilih menuju unit pemungutan suara. Petugas akan menekan tombol “Pembuka” pada unit kendali, yang ditandai dengan lampu yang menyala.
  • Pemilih kemudian menekan tombol sesuai dengan nomor pilihannya. Setelah pemilih menentukan pilihan, lampu secara otomatis padam dan kertas pilihan tersebut akan muncul dari unit pemungutan suara. Pemilih bisa memeriksa cetakan kertas hasil pilihannya.
  • Pemilih akan memasukkan kertas pilihannya ke kotak suara. Kemudian petugas akan memastikan jari kelingking kiri pemilih dicelupkan pada tinta sebagai tanda pemilih tersebut sudah melakukan pilihan.
  • Selesai, pemilih keluar dari ruangan.

Anwar Siswadi

Hatta Rajasa Serahkan IA-ITB pada Sumaryanto

Tinggalkan komentar

INILAH.COM, Bandung – Ketua Umum Ikatan Alumni-Institut Teknologi Bandung (IA-ITB) periode 2007-2011 Hatta Rajasa memberikan jabatan keorganisasian tersebut pada Sumaryanto Widayatin.
Sumaryanto yang juga Deputi Bidang Infrastruktur dan Logistik Kementerian BUMN, memenangkan pemilihan Ketua Umum IA-ITB yang pemungutan suaranya digelar di seluruh wilayah Indonesia dan dihitung langsung hari ini.
Sumaryanto menang mutlak dengan perolehan suara 3.142 atau 38,19 persen dari total suara pemilih. Pemilihan digelar di 52 TPS di seluruh Indonesia.
Meskipun tanpa mengikutisertakan suara hasil pemilihan di Jayapura karena belum masuk ke meja panitia hingga batas waktu yang ditentukan, panitia menganggap suara pemilih dari daerah itu tidak akan berdampak signifikan.
Mas Sum, sebutan akrab Sumaryanto, mengalahkan empat saingannya yakni Hermanto Dardak yang meraih 2.090 suara, Amir Sambodo 1.831 suara, Neneng I Soesilo, dan Dasep Ahmadi yang meraih 499 suara.
Dengan begitu dia resmi memegang kepemimpinan IA-ITB ke-8 periode 2011-2015, menggantikan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, yang masa kepimpinannya di organisasi ini telah habis pada tahun 2011.
Hatta berpesan agar Sumaryanto mampu mengembangkan ITB dan melanjutkan program kerja yang telah berlangsung selama kepemimpinannya.
“Saya meminta Ketua Alumni nanti untuk ikut mengembangkan ITB dan melanjutkan beberapa program kerja kepengurusan lama yang telah berlangsung,” kata menteri koordinator perekonomian republik Indonesia itu dalam serah terima jabatan di kampus aula barat ITB di Bandung, Jabar, Sabtu (3/11/2011).
Ia melihat program yang ditawarkan Mas Sum, sangat bagus dan bermanfaat di ITB. Ia mengharapkan kepengurusan baru nanti bisa menciptakan kesinambungan dan kontinuitas serta mengedepankan semua program kerja yang fokus pada kewirausahaan. [ant/lal]

Menang telak, Mas Sum pimpin IA-ITB

Tinggalkan komentar

Bandung (ANTARA News) – Sumaryanto Widayatin terpilih menjadi Ketua Umum Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB) 2011-2015 setelah menang telak dalam pemilihan yang digelar serentak di seluruh Indonesia, Sabtu.

Dalam penghitungan suara pada Kongres Ke-8 IA-ITB di kampus ITB di Bandung, Jawa Barat, Sumaryanto yang juga Deputi Bidang Infrastruktur dan Logistik Kementerian BUMN, menang mutlak dengan mengumpulkan 3.142 suara atau 38,19 persen dari total suara pemilih.

Pemilihan digelar di 52 tempat pemungutan suara (TPS) di seluruh Indonesia, dan di awal penghitungan, Sumaryanto juga menang di dua kota basis pemilihan, Jakarta dan Bandung.

Meskipun tanpa mengikutisertakan suara hasil pemilihan di Jayapura karena belum masuk ke meja panitia hingga batas waktu yang ditentukan, panitia menganggap suara pemilih dari daerah itu tidak akan berdampak siginifikan.

Mas Sum, sebutan akrab Sumaryanto, mengalahkan empat saingannya, yakni Hermanto Dardak yang meraih 2.090 suara, Amir Sambodo 1.831 suara, Neneng I. Soesilo, dan Dasep Ahmadi yang meraih 499 suara.

Sumaryanto menghaturkan terima kasih sebesar-besarnya kepada tim sukses yang telah berjuang memenangkan dirinya. Ia ingin menjadikan IA-ITB sebagai forum terbuka sehingga sepak terjangnya bisa dievaluasi alumni lainnya.

“Saya tidak bisa menjadikan IA-ITB menjadi lebih baik tapi lebih hebat,” katanya ketika memberi pidato kemenangan di aula barat ITB Bandung pada Sabtu (3/11) sore.

Sementara itu, mantan Ketua Umum IA-ITB periode 2007-2011 Hatta Rajasa mengucapkan selamat atas terpilihnya Sumaryanto Widayatin melalui pemilihan yang demokratis.

Hatta meminta semua pihak yang bersitegang selama pemilihan umum berlangsung untuk rekonsiliasi dan bersatu menyongsong masa depan.

“Gesek-gesekan wajar terjadi dalam pilkada sekali pun. Karena itu harus disudahi,” kata Menteri Koordinator Perekonomian RI tersebut.

Dengan terpilihnya Sumaryanto, maka Kongres Ke-8 IA-ITB 2011 resmi ditutup.

(Adm)

Editor: Suryanto

Pemilihan ketua IA-ITB berjalan lancar

Tinggalkan komentar

Bandung (ANTARA News) – Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB) menggelar acara pemilihan ketua umum IA-ITB dalam kongres ke-8 alumni itu di Kampus Institut Teknologi Bandung di Bandung pada Sabtu (3/12).

Para kandidat ketua umum IA-ITB antara lain Amir Sambodo, Hermanto Dardak, Dasep Ahmadi, Nining I Soesilo dan Sumaryanto Widayatin.

Sebelumnya pada Jumat kongres membahas agenda pemilihan, AD-ART, laporan pertanggung jawaban PP IA-ITB periode 2007-2011 dan Sabtu dengan pengenalan calon ketua umum IA- ITB, penetapan calon ketua umum terpilih, serah terima jabatan ketua umum IA-ITB di di gedung aula barat ITB.

Sementara itu, proses pemungutan suara dan penghitungan suara di aula timur ITB. Masing-masing kandidat membuka beberapa posko di taman Boulevard untuk menarik minat peserta mendukungnya. Di posko itu, para pengunjung dihibur oleh pertunjukan band-band mahasiswa.

Tak hanya itu, kandidat IA-ITB juga menyajikan makanan gratis kepada pengunjung yang berminat menikmati jajanan seperti nasi uduk, soto ayam, dan siomay dan lain-lain di pintu gerbang ITB.

Pemilihan suara secara langsung dilangsungkan di dua tempat yaitu Kantor PLN, Trunojoyo dan Kampus ITB. Pemungutan suara sendiri akan dilaksanakan pada pukul 16.00 WIB.

(Adm)

Editor: Suryanto

Pemilihan Ketum IA ITB Gunakan E-Voting Karya Anak ITB

Tinggalkan komentar

JAKARTA – Pemilihan Ketua Umum Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB) masih akan berlangung awal Desember mendatang, namun di beberapa lokasi telah dilakukan simulasi pemilihan dengan electronic voting (e-voting).Dalam dua kali pelaksanaan simulasi e-voting di Jakarta dan Bandung, kandidat Ketum IA ITB Sumaryanto Widayatin unggul dari empat calon lainnya.

Elektronik voting yang digelar di Jakarta, Senin, 21 November 2011 malam misalnya, menunjukkan keunggulan Sumaryanto Widayatin (SI ’74) dengan 179 suara. Posisi kedua ditempati Amir Sambodo (MS ’78) dengan 113 suara. Peringkat ketiga ada Hermanto Dardak (SI’75) dan Nining I Soesilo (AR’76) dengan 49 suara, serta juru kunci adalah Dasep Ahmadi (MS’84) dengan 21 suara.

Pelaksanaan e-voting di Gedung BPPT Jakarta inimenghadirkan 432 alumni ITB dari Jabodetabek. E-voting tersebut merupakan simulasi dari pelaksanaan pemilihan ketua umum IA ITB pada 3 Desember mendatang yang digelar serentak di seluruh kota di Indonesia.

“Ini simulasi untuk menguji elektabilitas calon sekaligus uji coba cara elektronik dalam pemilihan mendatang,” kata Fajar, panitia e-voting di gedung BPPT Jakarta, Selasa (22/11/2011).

Panita e-voting memulai pelaksanaanya dengan mengundang alumni ITB melalui milis atau undangan resmi ke semua tim sukses para kadidat ketua umum. Pada pelaksanaanya, peserta e-voting mendatangi lokasi dengan mendaftar terlebih dahulu. Kemudian, tim sukses para kandidat ketum IA ITB diberi waktu kampanye dan memperkenalkan jago mereka.

Selanjutnya, peserta yang telah mantap dengan pilihannya memasuki bilik suara dan memilih kandidat dengan menekan tombol angka 1-5 yang ada dalam bilik suara. Angka ini merupakan nomor para kandidat. Yaitu, Amir Sambodo nomor 1, Hermanto Dardak nomor 2, Dasep Ahmadi nomor 3, Nining I Soesilo nomor 4, dan Sumaryanto Widayatin nomor 5.

Mesin e-voting yang merupakan karya Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi MIPA ITB ini menyerupai mesin ATM. Peralatan ini juga dilengkapi dengan printer untuk mencetak hasil pilihan sebagai bukti cadangan apabila penghitungan secara elektronik menimbulkan perselisihan.

Kemenangan Sumaryanto dalam e-voting ini ditanggapinya dengan legawa. Deputi Bidang Infrastruktur dan Logistik di kementerian BUMN itu berharap pelaksanaan pemilihan mendatang dilakukan dengan jujur dan adil. Untuk itu, dia menekankan basis data para alumni ITB dibuat secara akurat.

“Saya berterima kasih dengan kepercayaan ini. Meski baru simulasi pemilihan, namun ini bagi saya sudah mewujudkan bentuk kepercayaan teman-teman alumni atas saya,” kata Sumaryanto.(Iman Rosidi/Sindoradio/rfa)

Source: Okezone

NONTON BARENG FINAL SEA GAMES PLUS SIMULASI E-VOTE

Tinggalkan komentar

Senin/21 Nov 2011 – Aditorium Gedung BPPT tampak hingar binger kendati waktu sudah menunjukkan pukul 22.00 WIB. Situasi ini terjadi bukanlah lantaran adanya aksi demo dari para pegawai BPPT, melainkan karena berlangsungnya acara nonton bareng Final sepak bola Indonesia vs Malaysia dalam kejuaraan Sea Games 2011 yang diadakan di Auditorium BPPT oleh IA-ITB Komisariat Jakarta.

Semakin dekatnya hari pelaksanaan pemilihan Ketua Umum IA-ITB yang akan digelar pada 2-3 Desember mendatang, bermacam even dan kegiatan yang berkaitan dengan sosialisasi teknis penggunaan dan pelaksanaan ‘e-vote’ pun juga semakin gencar digelar oleh berbagai pihak, baik itu pihak Panitia Kongres maupun pihak pengurus daerah (Pengda) seperti yang sedang dilaksanakan oleh IA-ITB Jakarta ini.

Dua hari sebelumnya (Sabtu/19-11-2011), sosialisasi penggunaan sistem ‘e-vote’ ini juga dilaksanakan di Gedung Sate, Bandung, dalam rangkaian acara Debat Kandidat Ketua Umum IA-ITB yang digelar oleh IA-ITB Jawa Barat. Hanya saja, simulasi kali ini dikemas dengan lebih unik, yakni simulasi dibuka sembari para alumni yang hadir tidak hanya disuguhi dengan aneka makanan, namun juga disuguhi tontonan sepak bola final kejuaraan Sea Games dengan menggunakan tiga (3) layar lebar di depan, kiri dan kanan panggung utama Auditorium BPPT.

Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang disediakan dalam ruangan Auditorium tersebut berjumlah 3 TPS, dan dari 432 peserta yang memberikan hak suaranya dalam simulasi tersebut diperolehlah hasil perolehan suara sebagai berikut:

  1. Amir Sambodo (113 suara),
  2. Hermanto Dardak (70 suara),
  3.  Dasep Ahmadi (21 suara),
  4.  Nining I. Soesilo (49 suara), dan
  5. Sumaryanto Widayatin (179 suara).

5 CALON KETUM IA-ITB DISATE DI GEDUNG SATE BANDUNG

Tinggalkan komentar

Sabtu/19 Nov 2011 – Gedung Sate Kota Bandung siang itu terlihat berjuang keras melawan gelapnya awan mendung dengan kemeriahan acara yang tergelar di depan gedung dan di sekitarnya. Hari itu, Gedung Sate Kota bandung yang merupakan tempat mengabdinya Ahmad Heriawan,  Gubernur Jawa Barat, terlihat ramai dikunjungi oleh para generasi muda dan tua. Parkir mobil pun terlihat penuh sesak seakan hampir tak tertampung lagi.

Sedari pintu luar sudah terlihat aneka poster dan petunjuk yang dengan melihatnya kita sudah mampu tergambarkan tentang acara yang terdapat di dalam gedung. Tampak poster dan alat peraga beberapa calon Ketua Umum IA-ITB terpampang dengan gagahnya di luar pintu masuk gedung. Bahkan ada salah satu calon yang membawa dan meletakkan mobil ciptaannya di depan pintu masuk dengan membubuhkan namanya pada plat seri mobil mini kreasinya tersebut.

Kelima kandidat Ketua Umum IA-ITB periode 2011-2015, Amir Sambodo (MS 78),  Hermanto Dardak (SI 75), Dasep Ahmadi (MS 84), Nining I. Soesilo (AR 76), dan Sumaryanto Widayatin (SI 74), diboyong ke Gedung Sate Kota Kembang tersebut dan untuk kemudian dimasukkan sebagai objek utama dalam acara Debat Kandidat Ketua Umum IA-ITB yang secara resmi merupakan acara debat putaran yang terakhir oleh Panitia Kongres ke 8 IA-ITB ini.

Lebih dari 350 peserta alumni dari berbagai angkatan dan jurusan turut meramaikan kemeriahan acara debat kandidat putaran terakhir ini. Juga tampak hadir beberapa pejabat teras Pengurus Pusat IA-ITB di antara kerumunan para peserta yang terlihat antusias mengikuti jalannya acara debat tersebut.

Bila biasanya acara dikemas secara monoton, di mana para kandidat diberi limit waktu tertentu untuk menyampaikan visi, misi, dan program, lalu ada panelis yang bertanya, atau juga ada sesi tanya jawab dari peserta kepada calon, kini format dikemas dalam bentuk yang lebih unik dan kreatif, di mana ada sesi bagi masing-masing calon untuk melontarkan pertanyaan kepada salah seorang calon yang dikehendakinya untuk ditanyai. Selain itu, secara lebih terang-terangan, moderator di sesi akhir juga memberikan kesempatan kepada masing-masing perwakilan Tim Sukses untuk melontarkan pertanyaan kepada calon lain yang dikehndakinya.

Tentu saja format acara ini sangat gampang memanaskan suasana acara. Terbukti acara tidak pernah berhenti dari gemuruh dan teriakan-teriakan dukungan dari para peserta dan undangan yang memenuhi ruangan acara tersebut.

Selain debat, disediakan pula mesin ‘e-vote’ di dalam ruangan acara. Para undangan yang hadir dipersilahkan untuk melakukan simulasi pemungutan suara melalui mesin tersebut yang nantinya akan dipergunakan dalam Pemilihan Ketua Umum IA-ITB pada Kongres tanggal 2-3 Desember 2011 mendatang.

Hasil simulasi ‘e-vote’ yang diperoleh dari acara antara lain :

  1. Amir Sambodo (45 suara),
  2. Hermanto Dardak (79 suara),
  3.  Dasep Ahmadi (24 suara),
  4.  Nining I. Soesilo (15 suara), dan
  5. Sumaryanto Widayatin (105 suara).

Ini adalah hasil simulasi yang dilakukan di acara Debat Kandidat di Gedung Sate, tentu saja, hasil perolehan suara ini tidak menginterpretasikan suara yang sesungguhnya. Karena suara yang sesungguhnya hanya akan terlihat di saat pemungutan suara pada Kongres nantinya, sementara simulasi kali ini lebih menitikberatkan kepada sisi sosialisasi alat dan tata cara pemungutan suara melalui alat ‘e-vote’ tersebut.

Ketua IA ITB Sumut Imbau Para Alumni Berperan Aktif

Tinggalkan komentar

Medan, (Analisa). Seluruh alumni Institut Teknologi Bandung yang tergabung dalam Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB) yang berada di Sumatera Utara diharapkan hadir dan berperan aktif pada debat calon Ketua IA ITB Pusat yang akan dilaksanakan Sabtu (22/10) pukul 19.30 WIB di Hotel JW Marriot.

“Kita harapkan seluruh alumni ITB yang ada di Sumatera Utara ini agar hadir dan berpartisipasi dalam dalam rangka kampanye bersama calon Ketua Umum Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB),” tegas Ketua IA ITB Sumut Nurlisa Ginting, Selasa (17/10) yang turut didampingi Ketua Panitia Kongres IA ITB ke-VIII Tahun 2011 Daerah Sumatera Utara Kurniawan Ginting.

Dalam kampanye tersebut, lanjut Nurlisa, akan hadir lima calon yang akan memperebutkan jabatan ketua umum untuk periode mendatang. Kelima calon yang akan berkampanye tersebut, yakni, Amir Sambodo, Hermanto Dadak, Dasep Ahmadi, Nining Soesilo, Sumaryanto Widayatin.

Dalam debat tersebut, para kandidat yang akan menggantikan posisi Hatta Radjasa yang saat ini masih menjabat Ketua Umum IA ITB, akan menyampaikan visi dan misinya.

“Debat ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi para anggota IA ITB yang akan memilih siapa yang lebih pantas maju sebagai ketua umum IA ITB,” kata Kurniawan Ginting menambahkan.(mc)

Sumber: http://www.analisadaily.com/news/read/2011/10/20/17899/ketua_ia_itb_sumut_imbau_para_alumni_berperan_aktif/#.Tr4Lu13cyRQ

Profil Kandidat Ketua Umum IA-ITB 2011-2015 (Berdasarkan Nomor Urut)

Tinggalkan komentar

Amir Sambodo (Teknik Mesin 78)

Amir Sambodo

Amir Sambodo

Umur              :     52
Pekerjaan     :     Staf Ahli Menko Perekonomian
Biografi         :     Amir Sambodo memiliki perjalanan karir yang panjang baik di sektor swasta dan publik. Mengawali karirnya di PT Kertas Kraft Aceh, lima tahun kemudian ia mencapai posisi puncak sebagai Presiden Direktur PT Bukaka Kujang Prima. Ia sempat mengurusi Badan Penyehatan Perbankan Nasinal (BPPN) dan Tenaga Ahli Menteri Riset dan Teknologi. Saat ini ia menjadi Staf Khusus Menko Perekonomian disamping menduduki jabatan Direktur Independen Vallar Pc/Bumi Pc dan Direktur Utama PT Tuban Petrochemical Industries. Amir salah satu figur yang juga aktif mempromosikan technopreneurship.

Website          :     http://www.amirsambodo.com
Twitter           :    @ASambodo
Facebook       :    http://www.facebook.com/amirsambodo

Hermanto Dardak (Teknik Sipil 75)

Hermanto Dardak

Hermanto Dardak

Umur     :     54
Pekerjaan     :     Wakil Menteri Pekerjaan Umum

Biografi     :     Hermanto Dardak bukan wajah asing di Departemen Pekerjaan Umum karena ia berkarir disana selama 31 tahun sejak

tamat kuliah. Tahun 1980 ia menjadi staf di Ditjen Bina Marga dan setelah itu karirnya terus menanjak. Ia pernah menjadi Direktur Jenderal Penataan Ruang dan Direktur Jenderal Bina Marga, sebelum menduduki jabatan yang sekarang sebagai Wakil Menteri Pekerjaan Umum. Ia dikenal ahli di bidangnya dan pribadi yang tekun dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Ia memperoleh gelar Phd dalam Transport Economic dari Universitas New South Wales, Sydney, Australia pada tahun 1985.

Website     :      http://www.hermantodardak.com
Twitter      :      @HermantoDardak
Facebook  :      https://www.facebook.com/hermantodardak

Dasep Ahmadi (Teknik Mesin 84)

Dasep Ahmadi (Teknik Mesin 84)

Dasep Ahmadi

Umur              :     46
Pekerjaan     :     Pengusaha Teknopreneur
Biografi         :     Dasep Ahmadi mengawali karirnya sebagai profesional di sejumlah perusahaan di dalam negeri. Kiprahnya sebagai pengusaha dimulai pada 1998, ketika terjadi krisis moneter. Ia menjadi wiraswasta bidang teknologi (technopreneur) dengan mendirikan PT Sarimas Ahmadi Pratama yang bergerak dalam bidang perancangan dan pembuatan mesin perkakas. Selama 10 tahun sebagai pengusaha, dia sudah mengeluarkan berbagai jenis mesin perkakas dengan merek nasional. Tahun 2009 ia meraih penghargaan bergengsi di bidang inovasi dan rekayasa di Indonesia yaitu BJ Habibie Technology Award dari Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT).

Website       :      http://www.dasep-ahmadi.com
Twitter        :      @DasepAhmadi
Facebook    :      http://www.facebook.com/dasep.ahmadi

Nining Soesilo (Arsitektur 76)

Nining Soesilo

Nining Soesilo

Umur     :     54
Pekerjaan     :     CEO Indonesia Center for Public Policy Studies (ICPPS)
Biografi     :     Selepas lulus ITB tahun 1982, ia bekerja sebagai arsitek selama 1 tahun. Memperoleh MA dari Universitas Iowa, AS, ia kemudian bergabung dengan Lembaga Penelitian Sosial dan Ekonomi Universitas Indonesia. Tahun 2004 ia memperoleh gelar Doktor dalam Ekonomi Moneter dari universitas yang sama. Saat ini Nining menjabat Kepala UKM Center UI yang aktif dalam mengembangkan usaha kecil dan menengah disamping pengembangan masyarakat melalui model pembiayaan Grameen Bank. Nining juga aktif mengajar di UI dan ITB disamping menulis sejumlah buku. Kesibukan lainnya adalah menjadi CEO Indonesia Center for Public Policy Studies.

Website     :     http://www.kilauitb.com
Facebook  :     http://www.facebook.com/profile.php?id=1195146028

Sumaryanto Widayatin (Teknik Sipil 74)

Sumaryanto Widayatin

Sumaryanto Widayatin

Umur     :     57
Pekerjaan     :     Deputi Menteri BUMN Bidang Infrastruktur & Logistik
Biografi     :     Sumaryanto Widayatin lulus ITB tahun 1979. Ia sempat menjadi dosen ITB selama 6 bulan sebelum akhirnya bekerja di Nindya Karya, Hutama Karya dan Pemda DKI. Ia kemudian masuk ke jajaran Departemen Pekerjaan Umum. Menamatkan S2 di Purdue University dan tahun 1989 kembali ke Indonesia. Karirnya lalu meningkat pesat sebelum kemudian menjabat Deputi Menteri BUMN. Dikenal sebagai pribadi yang memegang prinsip dalam menjalankan tugas ia sempat di “grounded” tiga kali oleh atasannya. Namun setelah itu ia malah mendapatkan posisi yang lebih baik. Saat ini ia sibuk mengimplementasikan berbagai proyek infrastruktur besar yang menjadi tanggung jawabnya.

Website     :     www.sum4iaitb.com
Twitter      :     @Sum4iaitb
Facebook :     http://www.facebook.com/sumaryantowidayatin

Kampanye Damai Calon Ketua Umum IA-ITB

Tinggalkan komentar

JAKARTA, KOMPAS.com – Para calon kandidat ketua umum Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB) menandatangani deklarasi kampanye bersih di sekretariat IA-ITB, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (3/10/2011) malam. Deklarasi kampanye bersih tersebut juga menandakan dimulainya masa kampanye calon ketua umum IA-ITB sebelum kongres pada 3 Desember 2011.

Ketua Bidang Organisasi IA-ITB, Jetti Rosila Hadi mengatakan, kongres IA-ITB merupakan wujud kelangsungan organisasi IA-ITB. Ia menjelaskan, setelah pendaftaran dan verifikasi, kini saatnya kongres IA-ITB memasuki tahapan kampanye dan seterusnya sebelum memasuki tahap pemungutan suara. Para calon yang mendaftar harus memenuhi beberapa kriteria, salah satunya adalah minimal harus mendapat dukungan dari tiga pengurus daerah dan mempunyai 100 orang pendukung.

“Sebelum sampai tahapan itu (pemungutan suara), para kandidat ketua umum IA-ITB periode 2011-2015 yang dinyatakan lulus verivikasi melakukan komitmen kesepahaman bersama yang dituangkan dalam deklarasi bersama kandidat ketua umum IA-ITB periode 2011-2015,” kata Jetti.

Ada lima calon yang dinyatakan lolos verifikasi. Mereka adalah Hermanto Dardak (Teknik Sipil angkatan 75), Dasep Ahmadi (Teknik Mesin angkatan 84), Sumaryanto Widayatin (Teknik Sipil angkatan 74), Amir Sambodo (Teknik Mesin angkatan 78) dan Nining Soesilo (Arsitektur angkatan 76).

Dalam masa kampanye, para calon akan melakukan satu kali kampanye bersama di empat kota, yaitu DKI Jakarta, Medan, Bandung, dan Balikpapan. Pemungutan suara pada kongres kedelapan IA-ITB ini rencananya akan dilakukan secara serentak di seluruh tempat pemungutan suara di sekretariat IA-ITB di daerah.

“Kongres ini rutin dilaksanakan per empat tahun. Selain laporan dari ketua umum sebelumnya (Hatta Rajasa) juga akan dipilih ketua umum yang baru,” ujarnya.